Bagaimana Cara Mendemonstrasikan Safety Leadership

Cara Mendemonstrasikan Safety Leadership

Safety Leadership merupakan kemampuan dari seorang pimpinan dalam mencapai target terciptanya budaya keselamatan kerja dalam organisasi yang dipimpinnya. Operasional Safety Leadership mengacu pada pembinaan keselamatan, kepedulian terhadap keselamatan dan pengendalian keselamatan sehingga pemimpin harus mampu mengerahkan dan menggerakkan seluruh bawahannya untuk mencapai target dengan berbagai cara.

Safety leadership atau Kepemimpinan Keselamatan menjadi kunci keberhasilan dalam membangun budaya keselamatan yang kuat pada industri berisiko tinggi seperti perusahaan pertambangan, perusahaan penerbangan dan lain-lain, karena pengembangan keselamatan dimulai dari manajemen puncak dan tim manajemen dalam organisasi.

Bagaimana Cara Pemimpin Mendemonstrasikan Safety Leadership

Terdapat beberapa cara bagi para pemimpin untuk mendemonstrasikan safety leadership :

1. Tunjukkan, jangan hanya berbicara. 

Berbicara adalah bagian tak terpisah dari safety, akan tetapi menjadi sia-sia jika tanpa teladan. Teladan bukan semata ditunjukkan melalui arahan (bahkan amarah), misalkan saat MWT (Management Walk Thorugh) ditemukan tindakan tidak aman atau kondisi tidak aman.

Melakukan intervensi saat MWT itu sangat bagus, tapi showing safety leadership itu ada saat pemimpin membuat kebijakan, menandatangani suatu dokumen, saat merekrut pekerja, saat membuat perubahan, membuat terobosan bisnis dan seterusnya.

Menurut W. Edwards Demming dalam bukunya yang berjudul “Four Days with Dr. Deming: A Strategy for Modern Methods of Management”) menyebutkan:

“Saat membuat kebijakan, seorang pemimpin dapat bertanya kepada fungsi safety, sebab mereka digaji untuk memberikan masukan dari sisi tinjauan safety, namun pemimpin tetap memegang tanggung jawab sebagai pengambil keputusan.”

Dalam menimbang, pikirkan konsekuensi keputusan bagi budaya keselamatan organisasi. Boleh jadi satu pelanggaran atau kompromi nilai safety dari pemimpin tidak langsung menyebabkan kecelakaan, tapi timbang dampaknya terhadap budaya apatisme di organisasi dan citra sebagai seorang pemimpin yang dinilai kebenaran, keberanian dan keteguhannya saat itu dipertaruhkan.

2. Keputusan saat krisis adalah kunci. 

Dennis Averril, seorang pakar Lean Safety Management di US pernah mengatakan, kegagalan perusahaan oil and gas itu bukan karena mereka gagal membuat sistem yang canggih dalam menyusun sistem untuk kegiatan yang rutin, tetapi kegagalan mereka terjadi di saat abnormal atau krisis atau dalam bahasa psikologi: ketika terjadi dilema saat keputusan akan dibuat.

Sebagai sosok yang luar biasa, seorang pemimpin dibebankan banyak norma yang secara bersamaan menuntut untuk dipenuhi: efisiensi biaya, produktifitas, kecepatan delivery, kualitas produk, kepuasan pelanggan, loyalitas pada atasan dan regulator, serta seterusnya termasuk diantaranya aspek safety. Kadang terjadi dilema yang tidak mudah, tapi justru itulah ada perbedaan antara pemimpin yang hebat dengan pemimpin yang biasa saja.

Bagaimana cara memutuskan di saat terjadi dilema tersebut? Dalam ilmu safety dikenal tools manajemen risiko yang disebut risk evaluation, hierarchy of risk control dan risk reduction. Dengan 3 tools tersebut, seorang pemimpin memiliki pilihan untuk memilih jumlah sumber daya yang dapat dialokasikan untuk safety dan seberapa besar risiko tersisa yang bersedia ditanggung.

3. Kriteria dalam safety leadership 

Kriteria dalam safety leadership itu terjadi ketika seorang pemimpin berhasil membawa seluruh pekerja di dalam organisasinya untuk antusias dan ikut bermimpi seperti pemimpinnya. Mimpi, keyakinan dan norma-norma safety harus disebarkan ke seluruh organisasi tanpa terkecuali dan jangan hanya didelegasikan kepada bagian safety saja.

Pemimpin bertanggungjawab menjadi value marketer. Tidak mungkin memasarkan value kedisiplinan, profesionalitas, kerja keras, dan seterusnya, tanpa memasarkan safety value.

Pemimpin yang memiliki safety leadership, akan memasukkan safety ke dalam bagian visi kepemimpinan yang akan ia pasarkan ke seluruh lapisan di organisasi.

Sumber: Buletin Energia

 

Mendemonstrasikan Safety Leadership – Kanal Pengetahuan

You May Also Like

About the Author: Kanal Pengetahuan

Sekadar berbagi informasi dan pengetahuan sekitar kita secara singkat dan sederhana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *