Berperilaku bersih (clean) menjadi salah satu syarat mutlak dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) di perusahaan. GCG merupakan salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar, karena berkaitan erat dengan kepercayaan stakeholder terhadap sebuah perusahaan maupun iklim usaha di suatu negara.
Berperilaku Bersih (clean) adalah tata nilai yang mensyaratkan seluruh insan yang terlibat dalam roda perusahaan untuk menjalankan usaha secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak mentoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Clean merupakan salah satu soft skill insan perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan.
Pedoman Berperilaku Bersih (Clean)
Untuk lebih memudahkan realisasi tata nilai tersebut dalam perilaku sehari-hari, maka dapat dinjabarkan perilaku tata nilai itu dalam lima pedoman perilaku clean.
1. Bersikap jujur dalam bekerja
Yaitu, melakukan tindakan dengan mengedepankan hubungan vertikal dan horizontal. Vertikal artinya hubungan antara pekerja dengan Tuhan, niat yang ada dalam dirinya ketika melakukan pekerjaannya, etika dan moralnya sesuai dengan tuntunan-Nya. Sedangkan hubungan horizontal adalah hubungan manusia dengan sesama. Hubungan tersebut lebih mengedepankan kejujuran dalam melaksanakan pekerjaan, seperti disiplin pada saat ada atasan maupun tidak ada yg mengawasi, memberi masukan dan membuat laporan yang benar sesuai dengan kondisi yang ada (bukan “Asal Bapak/ibu senang”).
2. Mau dan mampu menyatakan sikap baik dan sopan
Perilaku yang mengedepankan penghargaan dan penghormatan kepada semua orang, semua tingkatan. Mampu membina hubungan baik dengan atasan/pekerja yang lebih senior, teman kerja, pelanggan baik pelanggan internal maupun eksternal dan mampu menjaga kepercayaan.
3. Menghindari benturan kepentingan
Perilaku yang menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian, dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan peraturan yang berlaku, ketika memutuskan permasalahan selalu berdasar pada justifikasi yang lengkap dan menguntungkan perusahaan dan berani bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas kerjanya.
4. Mendahulukan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi/golongan
Lebih mengedepankan kepentingan perusahaan, kebaikan dan peningkatan perusahaan. Tidak menjadikan permasalahan pribadi/golongan menghambat perkembangan perusahaan.
5. Mencegah terjadinya penyalahgunaan jabatan
Pepatah Jawa mengatakan “ojo dumeh”. Jangan mentang-mentang saat ini sedang menjadi pejabat sehingga tindakannya lebih mengarah kepada pemanfaatan jabatan tersebut untuk melakukan hal yang melanggar peraturan dan mengakibatkan kerugian perusahaan.
Apabila tata nilai tersebut dilakukan setiap hari sepanjang tahun, maka clean akan menjadikan habit dan sangat menunjang dalam pengelolaan korporasi yang baik.
Inilah yang akan mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif sehingga dapat menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan secara keseluruhan.
5 Pedoman Berperilaku Bersih – Kanal Pengetahuan