7 Jenis Masker Wajah dan Fungsinya

Jenis Masker Wajah

Jenis Masker Wajah

Masker wajah merupakan sebuah benda yang digunakan untuk menutupi bagian mulut dan hidung tak asing bagi sebagian kita. Masker identik dengan bencana atau keadaan luar biasa. Pada bencana alam yang memakan korban banyak masker digunakan relawan dan tenaga medis untuk mengurangi bau dan mencegah penularan penyakit. Saat kebakaran hutan semua orang juga menggunakan masker untuk mengurangi pengaruh asap, dan lain sebagainya.

Jenis Masker dan Fungsinya

Beragam jenis masker wajah dengan fungsinya yang berbeda-beda, mulai dari masker sekali pakai hingga yang bisa digunakan berulang-ulang. Namun, tidak semua masyarakat mengetahui fungsinya dengan tepat.

Berikut ini macam-macam masker berdasarkan fungsi dan penggunaanya yang telah dirangkum dari berbagai sumber:

1. Masker Bedah

Masker bedah menjadi salah satu yang sering dijual di apotek. Umumnya masker ini memiliki warna biru atau hijau dengan lapisan putih. Dikutip dari Asia One, masker bedah dirancang untuk menjaga pemakainya dari tetesan partikel besar atau percikan air dari mulut seseorang yang jaraknya dekat dengan pemakai.

Oleh karena itu, masker bedah memiliki ukuran yang lebih longgar dan biasanya terbuat dari tiga lapisan, yaitu dua lapisan luar dan satu lapisan di tengah yang berfungsi sebagai filter.

Fungsi masker bedah adalah memiliki efisiensi penyaringan sebesar 80 persen atau lebih tinggi, dan masker ini umumnya digunakan dalam industri perawatan kesehatan dan tidak cocok untuk digunakan dalam pekerjaan bangunan.

Penggunaan masker bedah yang benar ialah dengan lapisan berwarna yang menghadap ke luar, serta arah lipatan menhadap ke bawah (tidak menengadah). Lapisan putih adalah bahan yang berfungsi menyerap kelembaban dan lendir. Lapisan berwarna merupakan anti air untuk mencegah cairan apa pun yang diserap ke dalam masker.

2. Masker N95

Masker N-95 dikenal sebagai respirator udara yang melindungi pemakainya dengan menyaring partikel berbahaya. Namun, masker N95 hanya bisa berfungsi untuk kotoran dan debu saja, tidak untuk gas dan uap.

Fungsi masker jenis ini sebagaimana diketahui adalah memiliki efisiensi penyaringan mencapai 95 persen jika digunakan dengan cara yang benar. Meski begitu, mereka hanya efektif terhadap partikel dan patogen yang berdiameter 0,3 mikron saja.

Penggunaanya adalah sebagimana dilansir dari Kebijakan Kesehatan Indonesia (kebijakankesehatanindonesia.net), masker ini tidak boleh digunakan lebih dari delapan jam. Sebab, lepas delapan jam masker tersebut tidak efektif lagi menahan partikel dan asap.

3.  Masker N99 dan N100

Jenis masker N99  dan N100 menjadi pilihan yang tepat dan jauh lebih kuat dibandingkan dengan N95, karena kedua masker ini masing-masing memiliki tiga lapisan filter.

Fungsi masing-masing lapisan adalah lapisan pertama berfungsi untuk menangkap partikel kasar seperti debu dan pasir, lapisan tengahnya efektif menyaring partikel yang masuk, dan lapisan terdalam berfungsi melindungi dari gas seperti senyawa organik yang mudah menguap dan berbau busuk.

Penggunaan masker ini sama dengan jenis P95, namun kedua masker ini adalah kemampuannya dalam menyaring udara, jika masker N99 mampu menyaring udara hingga 99 persen, sedangkan masker N100 sampai 100 persen.

4. Masker P95

Berbeda dengan masker tipe N, masker jenis P95 memiliki kemampuan untuk menyaring partikel yang mengandung minyak dilepaskan, seperti bensin, solar, minyak tanah, cat, dan minyak goreng.

Penggunaan masker jenis ini biasanya ketika berada di wilayah berminyak seperti pompa bensin, kalang minyak, pabrik farmasi, dan pabrik lainnya yang memproses minyak. Masker P95 dapat digunakan selama 40 jam dalam jangka waktu 30 hari.

5. Masker Gas

Fungsi masker jenis ini adalah untuk melindungi diri dari gas dan uap yang berbahaya olehnya itu sebagian masker jenis ini didesain dengan penutup mata. Masker ini efektif digunakan dengan adanya filter yang tepat untuk bahan kimia tertentu. Umumnya, masker gas tidak menyaring partikel udara kecuali jika dilengkapi dengan memiliki filter untuk menghalaunya.

Penggunaan dalam kehidupan sehari-hari, masker gas memang tidak banyak ditemui. Umumnya, masker ini dipakai oleh petugas khusus saat terjadi kebakaran bangunan maupun hutan. Selain itu, pekerja pabrik pengelasan besi, petugas di laboratorium kimia, dan tukang cat pun bisa memanfaatkannya untuk melindungi pernapasan dari kontaminasi kimia.

Masker gas memiliki material yang keras dengan bentuk yang cembung ke arah luar. Filter yang terdapat di masker ini pun bisa diganti sesuai kebutuhan.

6.  Masker Pitta

Masker pitta memiliki bentuk yang lebih menarik dan stylish dibanding yang lainnya. Masker ini kebanyakan digunakan oleh masyarakat Jepang dan Korea untuk menghalau masuknya serbuk sari ke hidung.

Sayangnya, masker pitta tidak memiliki lembaran filter atau penyaring, padahal itu bagian penting untuk melindungi penggunanya dari kontaminasi partikel virus dan kuman yang terbawa oleh udara. Namun, bila ingin terhindar dari debu dan partikel yang cukup besar, masker ini bisa menjadi pilihannya.

7. Masker Kain

Masker kain sebenarnya sudah sering digunakan di masyarakat, namun yang diketahui adalah masker kain perlu memiliki 3 (tiga) lapisan yaitu lapisan non-anyaman tahan air (depan), microfibre melt-blown kain non-anyaman (tengah), dan kain biasa non-tenunan (belakang).

Meskipun tak seperti masker bedah dan masker lainnya memiliki fungsi hampir sama dengan masker lainnya dengan efektivitas lebih rendah khususnya untuk menyaring virus (tergantung bahannya) Masker kain perlu dicuci (dokter menyarankan dicuci setelah penggunaan 4 jam) dan dapat dipakai berkali-kali, olehnya itu usahakan selalu bawa cadangan. Bahan yang digunakan untuk masker kain berupa bahan kain katun, scarf, dan sebagainya.

 

7 Jenis Masker dan Fungsinya

You May Also Like

About the Author: Kanal Pengetahuan

Sekadar berbagi informasi dan pengetahuan sekitar kita secara singkat dan sederhana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *